Jumat, 15 Januari 2010

Komentar Para Ahli Tentang Propolis

Propolis Terbukti Secara Ilmiah Dapat Mengatasi 30 Penyakit


Peti mati dan lokasi pemakaman Tarsisius Sarbini sudah di siapkan. Kondisi pria 61 thn itu memburuk akibat penyakit jantung koroner. Dokter menawarkan operasi By Pass untuk mengatasi pencabut nyawa nomor wahid itu, tetapi keluarga menolak.

Bagi pasangan Tarsisius Sarbini dan Sri Subekti yang berprofesi guru, biaya operasi Rp.150.000.000 itu sangat mahal, “jika rumah saya jual juga tak menyelesaikan masalah. Saya tak mau menyengsarakan anak istri, “kata sarbini yang merokok sejak 1970 dan menghabiskan 3 bungkus setiap hari mulai 1985 hingga 1995. apalagi menurut dokter yang merawat peluang sembuh setelah operasi hanya 50%. Dalam kondisi pasrah itu sebuah peti mati pun di siapkan.

Tak ada pilihan bagi Sri Subekti selain harus membawa suami kembali ke rumah. Pada 5 september 2005 itu mereka meninggalkan rumah sakit di bandung dan pulang ke depok, jawa barat. pria kelahiran banyumas, jawa tengah, 14 maret 1944 itu hanya terbaring. Seluruh aktivitasnya di langsungkan di atas tempat tidur, keluarga bagai menanti dentang lonceng kematian sarbini.

Pertahanan Kota

Jauh sebelum di sarankan operasi, sarbini berupaya keras mencari kesembuhan. Ia mengkonsumsi beragam herbal. Sekedar menyebut contoh, ia rutin minum segelas rebusan daun keluwih ( artocarpus altilis ), lama konsumsi 3 bulan, belum juga membawa perubahan, ia juga disiplin menelan 9 jenis obat yang diresepkan dokter 3x sehari, tetapi 7 sumbatan di jantung belum juga teratasi.

Beberapa hari setelah tiba di rumah, H. anwar, orang tua dari murid yang ia didik, menyodorkan propolis, sarbini pun patuh dan mengkonsumsi propolis 3x sehari, 3 jenis obat dari dokter ( sama dengan yang di konsumsi sebelumnya ) ia telan satu jam setelah mengkonsumsi propolis. Sepekan berselang, pria 65 tahun itu merasakan khasiatnya, “ saya bisa berjalan 5 meter dan mengangkat gayung “ kata sarbini.

Itu kemajuan luar biasa, sebelumnya, jangankan berjalan, bangkit dari tidur pun ia tidak mampu, dada yang semula sakit seperti di tusuk-tusuk pisau, intensitasnya kian berkurang, karuan saja istri dan anaknya senang bukan kepalang, sebulan kemudian ia merasa sangat bugar. Saat di temui trubus di rumahnya pada 16 desember 2009. sarbini sangat gagah.

Menurut Robert Hatibi di jakarta sembuhnya sarbini dari penyumbatan pembuluh darah jantung karena kemampuan propolis mengikat radikal bebas sehingga sumbatan terkikis, sumbatan itu akibat nikotin dalam rokok yang menebalkan dinding pembuluh darah di jantung, selain mengikis, propolis juga menjaga kemudian mempertahankan elastisitas dan daya kapilaritas aorta serta vena jantung.

Evie Sri, kepala sekolah dasar negri kerta jaya 4 surabaya, juga mengkonsumsi propolis untuk mengatasi kanker payudara stadium IV. Evie akhirnya sembuh dari penyakit mematikan itu.

Kesembuhannya selaras dengan riset Prof.Dr. Mustofa Mkes, peneliti di fakultas kedokteran Universitas Gajah Mada, yang meriset invitro propolis sebagai anti kanker, sang guru besar menggunakan Sel Hela dan Siha, keduanya sel kanker serviks serta T47D dan MCF7 ( sel kanker payudara ).

Selain itu ia juga menguji in vivo pada mencit yang di induksi 20 mg di methilbenz(a) anthracene (DMBA), senyawa karsinogenik pemicu sel kanker. Frekuensi pemberian 2x sepekan selama 5 minggu. Hasil riset menunjukan propolis mempunyai efek sitotoksik pada sel kanker. Nilai IC50 pada uji in vitro mencapai 20-41 ug/ml. IC50 adalah inhibition consentration alias konsentrasi penghambatan propolis terhadap sel kanker.

Untuk menghambat separuh sel uji coba, hanya perlu 20-41 ug/ml. angka itu setara 0.02-0.041 ppm. Bandingkan dengan tokoferol yang paling top sebagai antioksidan. Nilai IC50 tokoferol cuma 4-8 ppm. Artinya untuk menghambat radikal bebas dengan propolis lebih sedikit dosis ketimbang tokoferol.

Pada uji in vivo berefek antiproliferasi. Proliferasi adalah pertumbuhan sel kanker yang tak terkendali sehingga berhasil membentuk kelompok, dari kelompok itu muncul sel yang lepas dari induknya dan hidup mandiri dengan merantau ke jaringan lain. Anti proliferasi berarti propolis mampu menghambat pertumbuhan sel kanker.

Terpadu

Banyak bukti empiris yang menunjukan penderita penyakit-penyakit maut sembuh setelah konsumsi propolis. Penyakit berat yang dokter spesialis sudah pasrah. Kata dr.ivan. sekedar menyebut beberapa contoh adalah siti latifah yang mengidap stroke. Wiwik sudarwati (gagal ginjal),dan rohaya (diabetes mellitus ).

Menurut dr. Hafuan Lutfie MBA. Mekanisme kerja propolis sangat terpadu, dalam menghadapi sel kanker, misalnya, propolis bersifat anti inflamasi alias anti peradangan dan anastesi atau mengurangi rasa sakit.

Yang lebih penting propolis menstimulasi daya tahan tubuh, tubuh di berdayakan agar imunitas bekerja sehingga mampu memerangi penyakit, Dr dr Eko Budi koendhori Mkes dari fakultas kedokteran universitas Airlangga membuktikan peningkatan kekebalan tubuh tikus yang di beri propolis.

Dokter ahli tuberkulosis itu membuktikan interferon gamma tikus yang di beri propolis cenderung meningkat hingga pekan ke 12. sebaliknya interleukin 10 justru tak menunjukan perbedaan bermakna. Pemberian propolis pada mencit yang terinfeksi TB mampu mengurangi kerusakan pada paru-paru dengan cara meningkatkan sistem imun tubuh. “kata dr Eko”.

Pembuktian Pembuktian Dari Lab Tentang Khasiat Propolis

Siapa tak merinding mendengar kata AIDS. Menurunnya sistem kekebalan tubuh akibat infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang memicu timbulnya beragam penyakit. Menurut data WHO sekitar 2 juta penduduk dunia meninggal akibat AIDS sepanjang 2008. Jumlah itu kemungkinan akan menurun jika para pengidap AIDS mengenal Propolis.

Propolis secara klinis memang belum di buktikan bisa mengatasi HIV. Namun berdasar riset in vitro di laboratorium yang di lakukan para peneliti dari university of minessota. Minneapolis amerika serikat. Propolis berpotensi meningkatkan kekebalan tubuh para penderita HIV/AIDS. Tim peneliti menduga zat antiviral yang terkandung dalam propolis menghambat masuknya virus ke dalam CD4 limfosit.

Propolis dosis 66.6 ug/ml dalam kultur sel CD4. sel T dalam sistem kekebalan yang memiliki reseptor CD4 mampu menghambat ekspresi virus HIV maksimal 85%. Lazimnya pada penderita HIV/AIDS. Virus mematikan itu menginfeksi sel bereseptor CD4 dan merusaknya. Sehingga jumlah sel ber CD4 pada penderita HIV/AIDS turun jauh di bawah angka normal.

Berdasarkan riset dari dalam dan Luar negri, propolis memang terbukti ampuh melawan beberapa penyakit berat.

Dr dr Eko Budi Koendhori Mkes. Dari departemen mikrobiologi fakultas kedokteran Universitas Airlangga. Membuktikan propolis membantu menekan kerusakan jaringan paru pada mencit yang terinfeksi bakteri penyebab penyakit TBC.

Propolis berperan meningkatkan kekebalan penderita sehingga kerusakan jaringan dapat di tekan. Propolis sangat bagus untuk meningkatkan sistem imun.

Kanker

Berdasar riset yang di lakukan di laboratorium penelitian dan pengujian terpadu (LPPT) UGM. Produk propolis yang di teliti dapat menghambat sel kanker HeLa (sel kanker serviks), Siha (sel kanker uterus), serta T47D dan MCF7 (sel kanker payudara) dengan nilai IC50 berkisar 20-41 ug/ml. artinya dosis 20-41 ug/ml dapat menghambat aktivitas 50% sel kanker dalam kultur.

Itu sejalan dengan penelitian dr Woro Pratiwi Mkes SpPD. Dari fakultas kedokteran universitas gajah mada. Propolis yang di berikan selama 1 bulan memiliki efek anti kanker dalam organisme hidup. Itu di tunjukan dengan menurunnya jumlah nodul atau tonjolan tumor. Dan menurunnya aktivitas proliferasi (penggandaan sel tumor kelenjar payudara pada mencit).

Menurut Dr Edy Meiyanto dari fakultas farmasi UGM. Flavanoid (unsur yang ada di dalam propolis) mempunyai struktur khas yang mampu menghambat protein kinase yang di gunakan untuk proliferasi sel. Jika protein kinase ini di hambat. Proses fisiologi sel pun terhambat. Sehingga sel melakukan apoptosis alias membuat program bunuh diri.

Penelitian tim fakultas UGM menunjukan sediaan propolis yang di uji mampu mencegah penurunan trombosit pada mencit yang terinfeksi plasmodium berghei. Salah satu parasit penyebab malaria pada mamalia selain manusia. Dosis optimal 5ml/kg bobot badan juga mampu meningkatkan jumlah eritrosit hingga 37% setelah 8 hari pemberian.


Sumber : Trubus 482 – Januari 2010/XLI





Harga : Rp. 550.000/pack (isi 7 botol)


Ket. Per botol bisa gunakan selama 6 hari dengan dosis 5 tetes dicampur dengan ¼ gelas. diminum 1 hari 4x.


Pemesanan Hubungi:

0838 92 123433

( Wahyu)